TUGAS ILMU SOSIAL
BUDAYA DASAR
( ISBD )
PAPUA DAN KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYANYA
Nama :
Ruly Permata I
NPM :
12700399
Kelas :
C – 2012
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA
KUSUMA SURABAYA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A) Latar
Belakang................................................................................................. 2
B) Rumusan
Masalah............................................................................................ 2
C) Tujuan penelitian............................................................................................. 2
BAB II TENTANG PAPUA
A) Seperti Apa Papua........................................................................................... 3
B) Bentuk dan
Nama................................................................................................ 4
BAB III SOSIAL DAN BUDAYA MASYARAKAT
A) System
kekerabatannya......................................................................................... 7
B) Persoalan social……………………....................................................................... 7
BAB IV PENUTUP
A) Kesimpulan....................................................................................................... 8
BAB 1
Pendahuluan
Setiap mahluk hidup yang mendiami
suatu ekosistem tertentu mempunyai
hubungan erat dengan ekosistem tersebut. Hubungan itu berupa
interaksi timbal
balik antara sesama mahluk hidup dan antara mereka dengan
alam tempat
mereka hidup. Tingkat derajad pengaruh yang terjadi akibat
interaksi antar
sesama mahluk hidup maupun antara mahluk hidup dengan
lingkungan alamnya
senantiasa berada dalam suatu keseimbangan, meskipun
kadang-kadang muncul
salah satu unsur sebagai faktor determinan. Misalnya pada
suatu ekosistem
tertentu terdapat hanya jenis-jenis mahluk tertentu saja
karena jenis-jenis mahluk
hidup inilah yang dapat beradaptasi untuk dapat hidup dan
mempertahankan
kelangsungan hidup spesiesnya di ekosistem tersebut. Dengan
kata lain unsur
alam merupakan faktor determinan terhadap jenis-jenis mahluk
hidup di
dalamnya.
Manusia sebagai salah satu jenis
mahluk hidup, juga mempunyai hubungan yang
erat, baik antara dia dengan sesama
mahluk hidup lainnya maupun dengan
lingkungan alam di mana ia hidup, bahkan berbeda dengan
jenis-jenis mahluk
hidup lainnya ia mempunyai suatu kemampuan yang luar biasa
untuk
beradaptasi terhadap lingkungan manapun. Ia mampu untuk
beradaptasi di
lingkungan ekosistem yang berbeda-beda (di daerah tropis,
sub-tropis, kutub,
daerah berawa, pengunungan tinggi, pulau/pantai). Bentuk-bentuk hubungan apa yang
terjalin antara manusia dengan mahlukmahluk
hidup lainnya dan antara manusia dengan lingkungan alamnya
dalam
rangka mempertahankan eksistensinya dan apa yang terwujud
sebagai hasil dari
proses interaksi tersebut amat bervariasi dari satu
ekosistem dengan ekosistem
lainnya. Makalah ini membahas hubungan-hubungan apa yang
diwujudkan oleh
mahluk manusia untuk berinteraksi dengan ekosistemnya dan
dampak-dampak
yang diakibatkan oleh interaksi
tersebut.
A. Latar belakang
pembahasan
Indonesia
merupakan negara yang kaya akan budaya, masyarakat serta suku
yang berbeda. Hal ini bisa kita lihat dari perbedaan suku, masyarakat,
ras, agama yangmembentang seluas arcipelago Indonesia dari Sabang samapi
Merauke. Merupakan sebuahkesalah besar apalbila kita sebagai masyarakat
Indonesia, hanya acuh dan tidak mempelajarikebudayaan-kebudayaan yang beragam
yang tersapat di Indonesia.Penulis memilih kebudayaan masyarakat Arfak papua,
karena Propinsi Papua diIndonesia merupakan sebuah propinsi yang unik. Propinsi
yang sering kali dianggap sebelahmata oleh orang orang karena anggapan mereka
masyarakat papua masih primitif. Namu di balik anggapan primitif itu,
masyaratakat papua merupakan salah satu masyarakat yangmasih memegang teguh
budayanya, budaya asli Indonesia yang belum tercemar oleh pengaruh dari
negara-negara barat.
B. Rumusan masalah
Agar dapat menunjukkan solusi yang tepat mengenai
masalah-masalah sosial yang dihadapi Masyarakat Papua dewasa ini
C. Tujuan penelitian
Tujuan dilakukan
penelitian ini agar pembaca bisa mengerti dan memahami
Tentang
kebudayaan Papua dan dapat mempelajari tentang kebudayaan Papua yang selama ini menurut kita bahwa
kebudayaan papua itu aneh.
BAB II
Papua adalah sebuah provinsi
Indonesia yang terletak dibagian tengah pulau Papua atau bagian paling timur West
New Guinea (Irian Jaya). Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini
atau East New Guinea.
Provinsi Papua dulu mencakup seluruh
wilayah papua bagian barat, sehingga sering disebut sebagai Papua Barat
terutama oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM), para Nasionalis yang ingin
memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Pada masa
pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini
Belanda (Nederlands New Guinea atau Dutch New Guinea). Setelah berada
dibawah penguasaan Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai provinsi Irian Barat
sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh
Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas freeport, nama yang
tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002.
Nama provinsi ini diganti menjadi
Papua sesuai dengan UU No. 21 Tahun 2001 tentang otonomi khusus Papua. Pada
tahun 2004, disertai oleh berbagai protes, papua dibagi menjadi 2 provinsi oleh
pemerintah Indonesia : Bagian timur tetap memakai nama Papua, sedangkan bagian
baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (Setahun kemudian menjadi Papua
Barat). bagian timur inilah yang menjadi wilayah provinsi Papua pada saat ini.
Kata Papua sendiri berasal dari bahasa Melayu yang berarti rambut keriting,
sebagian gambaran yang memacu pada penampilan fisik suku-suku asli.
Provinsi Papua dulu mencakup seluruh
wilayah papua bagian barat, sehingga sering disebut sebagai Papua Barat
terutama oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM), para Nasionalis yang ingin
memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Pada masa
pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda
(Nederlands New Guinea atau Dutch New Guinea). Setelah berada dibawah
penguasaan Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai provinsi Irian Barat sejak
tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh
Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas freeport, nama yang
tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002.Nama provinsi ini diganti
menjadi Papua sesuai dengan UU No. 21 Tahun 2001 tentang otonomi khusus Papua.
Pada tahun 2004, disertai oleh berbagai protes, papua dibagi menjadi 2 provinsi
oleh pemerintah Indonesia : Bagian timur tetap memakai nama Papua, sedangkan
bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (Setahun kemudian menjadi
Papua Barat). bagian timur inilah yang menjadi wilayah provinsi Papua pada saat
ini. Kata Papua sendiri berasal dari bahasa Melayu yang berarti rambut
keriting, sebagian gambaran yang memacu pada penampilan fisik suku-suku asli.
Bentuk dan Nama
Kita
ketahui sebelum diganti nama menjadi Papua, wilayah bagian timur Indonesia
ini bernama Irian jaya. Pada peta Indonesia pulau Papua memiliki bentuk
seperti sebuah burungraksasa. Mungin juga ada yang menganggapnya lebih mirip
dengan seekor dinosaurus, yaitu binatang dari kala Mesozoikum yang kini
telah punah.Sekitar 47% wilayah Papua yang ada di sebelah barat, merupakan
wilayah milik Indonesia, sisanya merupakanwilayah negara tetanga, Papua Nugini..
Oleh para Pelaut Indonesia Bagian ³kepalanya´disebut Doreh ,lima gigi karena
semenanjung-semenanjungnya yang meruncing denganteluk-teluk yang sempit di
dalam daerah tersebut (teluk Wandamen, dan teluk umar disebelah utara, teluk
Berau
, teluk sebakor dan teluk Arguni di
sebelah selatan mirip gigi-gigi). Daerah iniyang disebut kepala burung. Bagian
belakan kepala dan tengkuknya di bentuk oleh teluk yang sangat besar yaitu
teluk Cendrawasih
. Disini terdapat beberapa pulau
seperti pulauYapen, Supriori, Biak, Numfor dan beberapa pulau kecil lainya. Di
bagian punggung dari burung atau dinosaurus ada sebuah tanjung dengan
garis pantai yang membujur ke arah timur dengan suatu deret pegunungan
yang sejajar dengan garis pantai yang seakan-akanmerupakan tulang punggungnya.
Bagian leher dan dada dibentuk oleh suatu garis pantai yangmembujur dari derah
kepala burung ke arah timur, yang kemudian berbelok ke arah tenggara.Di bagian
selatan terletak pulau Yos Sudarso (dulu bernama Pulau Frederik Hendrik
atauKolepom), yang terpisan dari pantai Papua oleh selat sempit sehingga di
peta pulau tadiseakan-akan menyatu dengan daratan Papua. Pantai selatan Papua
merupakan Perutnya.Sebutan
Nieuw Guinea
yang di gunakan oleh Bangsa Belanda
mula-mula digunakan olehseoran pelaut spanyol, Ynigo ortiz De Retes. Yang dalam
tahun 1545 pernah mengunjungi pantai utara Papua dan emnamakanya
Nueva Guinea
(Guinea Baru). Kulit penduduk Papua
Kebudayaan
Papua sangat banyak : 224 bahasa (1978)
Tipe pemukiman
: 4 kelompok
Penduduk pesisir pantai: Nelayan, berkebun dan meramu
sagu Komunikasi dengan kota dan masyarakat luar sudah tidak asing bagi mereka.
Penduduk pedalaman yang mendiami dataran rendah;
Mereka termasuk peramu sagu, berkebun, menangkap ikan disungai, berburu di hutan; mengembara dalam kelompok kecil. Adat Istiadat mereka ketat dan selalu mencurigai pendatang baru.
Mereka termasuk peramu sagu, berkebun, menangkap ikan disungai, berburu di hutan; mengembara dalam kelompok kecil. Adat Istiadat mereka ketat dan selalu mencurigai pendatang baru.
Penduduk
pegunungan yang mendiami lembah;
bercocok tanam, memelihara babi, berburu dan memetik hasil dari hutan; pemukimannya berkelompok, dengan penampilan yang ramah bila dibandingkan dengan penduduk tipe kedua (2). Adat istiadat dijalankan secara ketat dengan "Pesta Babi". Ketat dalam memegang dan menepati janji. Pembalasan dendam merupakan suatu tindakan heroisme dalam mencari keseimbangan sosial melalui "Perang Suku" yang dapat diibaratkan sebagai pertandingan atau kompetisi. Sifat curiga tehadap orang asing ada tetapi tidak seketat penduduk tipe 2 (kedua).
bercocok tanam, memelihara babi, berburu dan memetik hasil dari hutan; pemukimannya berkelompok, dengan penampilan yang ramah bila dibandingkan dengan penduduk tipe kedua (2). Adat istiadat dijalankan secara ketat dengan "Pesta Babi". Ketat dalam memegang dan menepati janji. Pembalasan dendam merupakan suatu tindakan heroisme dalam mencari keseimbangan sosial melalui "Perang Suku" yang dapat diibaratkan sebagai pertandingan atau kompetisi. Sifat curiga tehadap orang asing ada tetapi tidak seketat penduduk tipe 2 (kedua).
Penduduk
pegunungan yang mendiami lereng-lereng gunung;
Adat istiadat mereka sangat ketat, sebagian masih "KANIBAL", dan bunuh diri merupakan tindakan terpuji bila melanggar adat karena akan menghindarkan bencana dari seluruh kelompok masyarakatnya. Perang suku merupakan aktivitas untuk pencari keseimbangan sosial, dan curiga pada orang asing cukup tinggi juga.
Adat istiadat mereka sangat ketat, sebagian masih "KANIBAL", dan bunuh diri merupakan tindakan terpuji bila melanggar adat karena akan menghindarkan bencana dari seluruh kelompok masyarakatnya. Perang suku merupakan aktivitas untuk pencari keseimbangan sosial, dan curiga pada orang asing cukup tinggi juga.
•
Khusus pada
topik ini kita akan membicarakan mengenai suku Dani yang tinggal di lembah
Baliem.
•
Suku Dani adalah salah satu sukubangsa yang terdapat
di Wamena, PapuaSuku-suku lain : Yali dan Lani. Suku Yali
adalah salah satu suku yang mendiami bagian selatan di antara perbatasan Wamena
dan Merauke, sedangkan suku Lani mendiami bagian
sebelah barat dari suku Dani.
•
Masyarakat
Dani sudah terisolasi alam lembah Baliem
selama ribuan tahun.
•
Pertumbuhan
penduduknya relatif rendah akibat tingkat kesehatan dan gizi yang kurang baik.
Mata pencahariaannya adalah
Peternakan:
Babi
merupakan
prestise dan melambangkan status sosial seseorang. bisa menyebalkan pecahnya
perang suku, dan binatang ini juga berperan sebagai mas kawin (uang mahar),
tetapi mata
pencaharian utama mereka adalah bercocok tanam di ladang.Tanaman utama
sekaligus makanan pokok adalah Hipere atau ubi jalar.
Adat istiadatnya dan religinya :
•
Di daerah ini
masih banyak orang yang mengenakan holim (koteka) (penutup penis) yang terbuat dari kunden
kuning dan para wanita menggunakan pakaian wah berasal dari rumput/serat
•
Masyarakat
Dani percaya pada kekuatan gaib, roh leluhur dan roh-roh kerabat yang telah
meninggal.
•
Hubungan
antara orang yang masih hidup dengan roh leluhur dan roh orang yang telah
meninggal lainnya dilakukan melalui upacara.
•
Berduka:
Memutus jari dan melumuri muka dengan tanah liat ketika berduka
BAB
III
System
kekerabatannya
•
Masyarakat
Dani tidak mengenal konsep keluarga batih, di mana bapak, ibu, dan anak
tinggal dalam satu rumah. Mereka adalah masyarakat komunal. Maka jika rumah
dipandang sebagai suatu kesatuan fisik yang menampung aktivitas-aktivitas
pribadi para penghuninya, dalam masyarakat Dani unit rumah tersebut adalah sili.
•
Pada dasarnya
silimo / sili merupakan komplek tempat kediaman yang terdiri dari beberapa unit
bangunan beserta perangkat lainnya.
•
Perkampungan
tradisional di Wamena dengan rumah-rumah yang dibuat bernbentuk bulat beratap
ilalang dan dindingnya dibuat dari kayu tanpa jendela.Rumah seperi ini disebut honai
•
Komplek
bangunan biasanya terdiri dari unsur-unsur unit bangunan yang dinamakan: rumah
laki-laki (Honei/pilamo), rumah perempuan (ebe-ae/ Ebei ), dapur (hunila) dan
kandang babi (wamdabu/Wamai ).
Persoalan social yang di alaminya
adalah :
•
Perang:
1.
Gadis:
penyelesaian lima babi atau uang
2.
Istri
selingkuh: penyelesain lima ekor babi
3.
Pencurian
benda berharga: kerang, hewan, babi
4.
Orang sakit
ketika berladang, anak bermain,
5.
Tanah
•
Kasus:
–
Konflik ini
dimulai ketika seorang anak suku Damal meninggal dunia dan suku Dani dituduh
sebagai pembunuhnya.
–
Tanda
"gencatan senjata" berupa mematahkan panah dan memanah anak babi di
masing-masing kubu.
–
Pembayaran
denda untuk menyelesaikan masalah
BAB IV
Penutup
Sebagai simpulan dari
penjelasan-penjelasan di atas ialah bahwa kita harus
bercermin pada masyarakat tradisional untuk menata hubungan
kita dengan alam
demi keberlanjutan hidup mahluk manusia. Masyarakat
tradisional telah berhasil
mewariskan bumi ini dalam keadaan tidak tercemar kepada kita
diwaktu
sekarang untuk memanfaatkannya dan menikmati kehidupan di
atasnya.
Keberhasilan itu merupakan perwujudan nyata dari ketaatan
mereka terhadap
nilai-nilai dan norma-norma serta sikap yang mereka
kembangkan dalam
kebudayaannya untuk menjaga dan melestarikan alam.
Seringkali norma-norma dan nilai-nilai itu mereka samarkan
dalam
kepercayaan-kepercayaan yang mereka anut sehingga bagi
kebanyakan orang di
zaman modern ini menganggapnya tidak rasional dan bahkan
kadangkala
mencemohkannya. Meskipun demikian jangan lupa, bahwa
strategi-strategi yang
mereka gunakan untuk menanamkan dan melaksanakan nilai-nilai
dan normanorma yang
berhubungan dengan pengaturan dan penjagaan terhadap
keseimbangan hubungan mahluk manusia dengan ekosistem dalam
rangka
menyiapkan secara lestari kebutuhan manusia itu adalah
sangat efektif. Berbagai
sumber daya alam yang dinikmati sekarang sesungguhnya
merupakan bukti
nyata keberhasilan masyarakat tradisional pada masa lampau
untuk menjaga,
melestarikan dan mewariskannya bagi kita di waktu sekarang.
Persoalan bagi kita sekarang adalah mampukah kita untuk
dapat berbuat hal
yang sama bagi generasi mendatang? Menurut hemat saya, bahwa
kita yang
hidup di zaman sekarang yang lebih rasional dapat
menggunakan kemudahankemudahan teknologi informasi yang merupakan hasil kebudayaan modern
untuk mensosialisasikan dan melaksanakan berbagai kebijakan
lingkungan baik
tingkat internasional, regional maupun lokal untuk
memanfaatkan dan menata
lingkungan secara lestari demi kepentingan kita di masa sekarang
maupun bagi
kepentingan generasi-generasi penerus kita di masa depan.
Saya percaya bahwa
kita tidak akan mau kalah dari generasi-generasi pendahulu
kita yang disebut
masyarakat tradisional itu. Agar kita dapat berhasil
mewariskan bumi kita ini
sebagai tempat yang layak dihuni oleh generasi penerus kita,
maka kita harus
komit untuk saling mendukung dan bahu membahu dalam
melaksanakan
berbagai upaya pembangunan berkelanjutan secara transparan
dan
bertanggungjawab.